Thursday, December 1, 2011

Cerita ttg Clodi


Cloth diaper (clodi) atau biasa disebut popok kain modern adalah popok kain berkantong yang memerlukan lapisan penyerap (insert) setiap kali pemakaian. Clodi terbuat dari bahan-bahan berkualitas baik yang dapat menyerap cairan dan membuat permukaan tetap kering sehingga buah hati bebas ruam. Lapisan Inner clodi terbuat dari bahan suede cloth atau fleece yang sangat lembut, ,menyerap cairan dengan cepat dan tetap membuat permukaan inner tetap kering. Lapisan outer clodi terbuat dari bahan waterproof sehingga meminimalkan kebocoran.
KELEBIHAN CLODI
Clodi lebih nyaman dan sehat

Clodi terbuat dari bahan yang lembut, dan bersirkulasi udara yang memberikan anak anda rasa lembut dan nyaman. Banyak clodi juga memiliki bahan bagian dalam yang mampu menyerap kelembaban untuk memberikan rasa tetap kering di pantat bayi.Clodi tidak memiliki plastik yang menggesek kulit seperti banyak terjadi pada popok sekali pakai (pospak). Pospak mengandung bahan kimia, kertas plastic, dan tercatat menimbulkan masalah kesehatan yang serius yaitu reaksi alergi

Clodi memiliki daya serap yang sedikit lebih rendah dibanding pospak. Ini adalah hal yang baik! Clodi mulai basah/lembab rata-rata setelah 4 jam dipakai sedang penyerap ultra pada pospak menyembunyikan kelembaban/kebasahan. Artinya anak-anak akan lebih sering ganti clodi daripada anak-anak yang menggunakan pospak yang berarti duduk di atas kotoran mereka sendiri lebih lama).

Popok kain lebih ekonomis

Penggunaan clodi lebih ekonomis dibandingkan pospak. Meskipun biaya awal clodi lebih mahal, tapi anda akan menghemat banyak karena clodi dapat bertahan bertahun – tahun. Tidak hanya bertahan lama, tapi clodi semakin lama semakin baik, karena semakin sering dicuci maka semakin kuat pula daya serapnya, dan hal ini tidak akan kita dapatkan dari pospak. Sebagai tambahan, bila digunakan sesuai aturan clodi dapat disimpan untuk adik-adiknya kelak.
Ilustrasi perbandingan antara clodi dengan pospak:
Missal pemakaian pospak dlm 1 bulan = Rp. 100.000,-
Dalam 1 tahun ( 12 x Rp. 100.000,-) = Rp. 1.200.000,-
Dibandingkan dengan clodi misalkan mempunyai 6 clodi (6 x @ Rp. 75.0000,-) = Rp. 450.000,-
Maka total pemakaian untuk pospak dalam 1 tahun adalah Rp.1.200.000 (belum untuk tahun selanjutnya) sedangkan untuk clodi adalah Rp. 450.000,- dengan catatan clodi masih bisa dipakai terus untuk tahun-tahun selanjutnya.

GO GREEN
Lebih dari 135 kg kayu, 20 kg bahan baku minyak bumi dan 9 kg klorin digunakan untuk memproduksi
pospak untuk satu bayi SETIAP TAHUN. Tidak ada yang tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan pospak untuk terurai, tetapi diperkirakan sekitar 250-500 tahun sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa clodi jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pospak, karena clodi dapat dipakai secara berulang-ulang.

FAKTA PENTING TENTANG POSPAK !
Disposable diaper atau popok sekali pakai (pospak) terdiri dari bahan-bahan kimia berbahaya, di antaranya adalah Sodium Polyacrylate. Sodium Polyacrylate memang bisa bekerja sebagai super absorbent yang hebat, bahan yang berbentuk serbuk sebelum dicampurkan pada lapisan dalam pospak memiliki daya serap lebih dari 100 kali dari beratnya di dalam air. Bahan kimia inilah yang mengubah cairan menjadi gel yang akan menempel di kulit bayi dan menimbulkan reaksi alergi. Disamping itu, bahan ini juga dicurigai sebagai biang keladi iritasi kulit dan demam. Ketika disuntikkan pada tikus percobaan menimbulkan hemorhage, kegagalan kardivaskuler, bahkan kematian. Anak-anak bisa terbunuh jika menelan 5 gram Sodium Polycrylate. Selain itu, bahan ini juga merusak daya tahan tubuh dan menurunkan berat badan para pekerja pabrik yang memproduksinya.

Bahan kimia lain yang berbahaya adalah dioxin. Zat ini merupakan bahan kimia karsinogenik, yang terdaftar oleh EPA sebagai zat paling beracun dan seringkali dihubungkan dengan semua jenis kanker. Zat ini dilarang di banyak negara, namun tidak tidak di Amerika. Dioxin dihasilkan dari proses produksi pemutih kertas. Sementara itu proses produksi pospak menggunakan dioxin dalam bentuk gas klorin. Dalam artikel yang berjudul “Whitewash; Exposing the health and environmental dangers of woman’s sanitary product and disposable diaper – what you can do about it”, Liz Amstrong dan Adrienne Scott menyatakan kebanyakan industri kertas melakukan proses pemutihan dengan menggunakan pulp whiter daripada klorin. Penyebabnya tak lain adalah bahan kimia yang termasuk dalam organoklorin (termasuk di dalamnya dioxin) ini sangat beracun dan bersifat persisten (menetap dalam tubuh).

Tributyl Tin (TBT) juga termasuk bahan yang digunakan dalam produksi pospak. Bahan kimia ini selain menyebabkan pencemaran lingkungan juga di samping sangat beracun. Penyebarannya bisa melalui kulit, jadi bisa dibayangkan tingkat bahayanya kalau kulit bayi yang sensitif memakai pospak yang mengandung TBT. Karena saking beracunnya bahan kimia ini dalam konsentrasi yang sangat kecil pun bisa mengakibatkan gangguan hormon disamping mengganggu sistem kekebalan tubuh. Tak tanggung-tanggung, orangtua yang memiliki bayi laki-laki perlu waspada karena bahan ini bisa menyebabkan kemandulan . Ginny Caldwell dalam artikelnya yang berjudul “Diapers, Disposable or Cotton?”, menyatakan bahwa kerusakan dalam sistem saraf pusat, ginjal dan lever bisa disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam disposable diaper.

Pada tahun 1999 The Archive of Environtmental Health melaporkan sebuah studi yang dilakukan oleh Anderson Laboratories. Dalam studi tersebut mereka membuka kemasan pospak lalu meletakkannya di dekat tikus-tikus percobaan. Tikus-tikus yang terekspos diaper tersebut menderita bronchoconstriction yang menyerupai serangan asma. Tak hanya itu, tikus-tikus tersebut juga mengalami iritasi mata, kulit dan tenggorokan. Di dalam sebuah ruangan yang luas sekalipun emisi dari pospak cukup mampu membuat tikus-tikus ini terserang asma. Bahan kimia yang ditemukan dalam pospak yang mampu menyebabkan iritasi tenggorokan antara lain tolune, xylene, ethylbenzene, styrene, dan isopropylbenzene.
Tentu saja berbeda dengan clodi yang terkenal aman karena tidak mengandung bahan kimia. Tikus-tikus percobaan tidak mengalami gangguan pernafasan seperti tikus-tikus yang terkena emisi pospak.
Studi sains yang dilakukan Kiel University Jerman pada tahun 2000 mengindikasikan kemandulan pria dengan meluasnya penggunaan pospak yang menyebabkan suhu daerah testis lebih panas daripada suhu badan. Ini merupakan faktor yang signifikan terhadap menurunnya tingkat kesuburan kaum pria di Eropa Barat.

Ruam popok misalnya meningkat drastis dari 7,1% menjadi 61% dengan bertambahnya penggunaan pospak menurut sebuah review studi yang dilakukan Proctor and Gambles (The Landbank Consultancy Ltd, 1991). Anda bisa bayangkan keuntungan yang dimiliki pabrik pembuat krim anti ruam popok
Jadi sekarang saatnya mempertimbangkan lagi penggunaan pospak supaya bayi aman dari efek jangka panjang yang ditimbulkannya.


Wednesday, November 30, 2011

Kenapa Pake Clodi ???

Istilah clodi sekarang dipakai untuk menunjuk ke bentuk popok kain yang seperti popok sekali buang tapi penggunaannya bisa beratus-ratus kali (padahal secara harfiahclodi/cloth diapers = popok kain. Jadi, popok kain yang pake tali itu harusnya ya clodi juga). Tahun 2010 ini, makin banyak mamás di Indonesia yang pake clodi buat babynya, bahkan dari baru lahir. Malah denger-denger tahun 2010 ini adalah tahunnya clodi di Indonesia. Semua pasti tau alesannya:
1. GO GREEN, baby! 
(maksudnya, dengan pake popok kain, baik yang konvensional maupun yang modern, sudah pasti ngurangin beban sampah buat lingkungan dan pasti berdampak baik juga ke kita)

2. GO INTERNATIONAL, darling!
(maksudnya, dengan beli clodi yang bisa dipakai sampe 2.5-3tahun, kita jadi ngurangin belanja popok sekali buang--kalo diitung kasar, kita bisa hemat minimal 4jutaRp--dan bisa nabung lebih buat keliling dunia )

3. GO STYLISH, sayang!
(maksudnya, si baby yang udah lucu bakal makin menggemaskan dengan pake clodi yang berbagai warna dan motif yang modis berat! Bandingin sama popok sekali buang yang sekali beli bisa 48 pieces warnanya sama semua ).

4. Dan yang paling penting, ngurangin resiko baby kena ruam popok!  (Bayangin deh gak nyamannya pake pembalut tiap bulan, padahal cuma 7 hari kur-leb)

Jadi, walaupun gak sepraktis popok sekali buang (karena pake acara cuci-mencuci), 4 alesan utama yang ditulis di atas udah bisa jadi alesan kita untuk mulai beralih ke clodi modern ini. At least, I do. Do you?

Tuesday, November 29, 2011

Tips atau cara merawat Clodi

Hal terpenting dalam urusan clodi adalah bagaimana cara mencuci dan perawatannya.  Hal ini penting agar dapat memperpanjang umur clodi. Karena harganya yang lumayan menguras kantong sayang kan kalau gak dirawat. Untuk menghindari hal yang demikian berikut ada sedikit tips.

Cara Mencuci Clodi:

  • Untuk clodi baru, sebelum digunakan harus dilakukan pencucian (pre wash) sebanyak 3 kali(cuci-kering sebanyak 3x). Gunanya untuk menghilangkan lilin pabrikasi, agar clodi dapat menyerap sempurna dan membuat clodi mengembang.
  • Apabila clodi menggunakan velcro, pastikan velcro menempel pada laundry tab, agar tidak tersangkut.Gunakan setengah takaran dari takaran biasa yang dianjurkan oleh pabrik detergen.
  • Mencuci bisa dengan manual (tangan) atau mesin cuci.
  • Bilas sampai bersih, masih menempelnya residu detergen menyebabkan terjadinya kebocoran akibat pee tidak bisa terserap sempurna oleh insert.serta hindari pemakain sikat.
  • Buang kotoran (pup) sebelum dicuci menggunakan jet washer, dan lepas insert. Keduanya bisa dicuci bersamaan.
  • Bilas sampai bersih, kemudian keringkan di bawah matahari langsung. Sinar matahari secara alami menghilangkan noda, atau bisa diangin-anginkan.
  • Pilih detergen yang tidak mengandung enzim pemutih, pelembut, dan soap base karena mengandung minyak. Hindari optical brightener karena bisa membuat iritasi  kulit.
Perawatan Clodi
  • Ada dua jenis penyimpanan clodi kotor, yaitu basah dan kering. Penyimpanan clodi basah yaitu merendam dengan air, kemudian dicuci. Apabila merendam lebih dari sehari sering-sering mengganti air agar tidak bau. Penyimpanan clodi kering adalah menyimpan dalam wet bag, kemudian baru dicuci.
  • Jangan menggunakan cream bersamaan dengan pemakaian clodi. Cream yang berminyak akan menempel pada lapisan dalam popok dan sulit untuk dibersihkan, juga melapisi serat. Jika anda ingin memakaikan cream, gunakanlah nappy liner untuk mencegah cream langsung menempel pada lapisan dalam diaper.
  • Lakukan stripping sebulan sekali. Stripping adalah proses menghilangkan residu detergen pada kain. Cuci dahulu clodi dan bilas sampi benar-benar bersih, kemudia rebus 3-5 menit sampe air rebusan keruh. Atau bisa Cara lain menggunakan dish washer (mesin cuci piring). Untuk insert microfiber semakin sering dipakai ada jenis microfiber yang menjadi kaku (karena banyaknya residu yang menempel).Untuk membuatnya lembut kembali bisa menggunakan sabun cuci piring atau baking soda, dicuci menggunakan air hangat.
Agar clodi tidak mudah bocor?
  • Kemungkinan pertama karena pemasangn insert yang tidak pas, dan clodi kurang fit di badan bayi.
  • Kemungkinan kedua karena insert sudah jenuh dengan residu detergen, maka perlu dilakukan stripping
  • Kemungkinan ketiga, pipis anak banyak jadi tidak cukup hanya 1 insert, maka insert perlu di dobel.
Kemungkinan keempat clodi sudah lama tidak diganti sehingga insert penuh, sebaiknya clodi diganti setiap 3-4 jam, agar kulit baby Tetap bersih dan nyaman.

Clodi Popok Kain

Dear all,  bagi yang mau berpartisipasi dalam menghambat global
warming,berhemat setiap bulan dan sayang anak boleh liat lampiran
yah...

Dijual popok Kain yg ramah lingkungan.

Yg dimaksud Popok kain disini bukan seperti Popok Kain selembaran yg
digunakan oleh ibu2 kita dulu, Popok kain modern ini berbentuk celana
dan bisa diganti dalamnya

jika sudah kena pipis.

Udah gitu, popok kain ini ada macam2 motif loh, jadi ga perlu pake
celana luaran lagi, si dd juga bisa gaya dengan mix n match sama
bajunya atau baju bundanya...

Yg mao liat itung2an hematnya popok kain bisa buka :
http://clodi-popok-bayi.blogspot.com/2011/11/perbandingan-pemakaian-popok-kain-vs.html

Yg mau liat sample bisa pm Indah di facebook ya..
http://www.facebook.com/pages/Clodi-Popok-Bayi/235358899864701?sk=wall

yang mau tanya2 dulu juga boleh pm,kita belajar sama2... :)

selamat berpopok kain...

Sunday, November 27, 2011

Tunda Potong Tali Pusar 3 Menit Kurangi Risiko Anemia Pada Bayi

Tunda Potong Tali Pusar 3 Menit Kurangi Risiko Anemia Pada Bayi

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tali pusar biasanya langsung dipotong ketika bayi dilahirkan. Tapi peneliti menyarankan menunggu 3 menit sebelum dipotong untuk mengurangi risiko anemia defisiensi besi pada bayi.

Para peneliti melaporkan dalam British Medical Journal (BMJ) untuk menunda penjepitan atau pemotongan tali pusar setelah bayi dilahirkan untuk mengurangi risiko bayi mengalami anemia defisiensi zat besi tanpa efek samping yang besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang telah memberikan pedoman dalam pemotongan tali pusar beberapa tahun lalu, tapi tidak ada pedoman formal mengenai kapan tali pusar harus dipotong.

Secara global, sekitar seperempat anak-anak prasekolah mengalami anemia defisiensi zat besi. Hal ini adalah masalah kesehatan yang signifikan karena bisa membahayakan perkembangan otak anak akibat adanya keterlambatan perkembangan saraf.

Solusi sederhana yang diungkapkan peneliti adalah memastikan bahwa bayi mendapatkan awal kehidupan yang baik dengan memaksimalkan darah dan zat besi yang berasal dari plasenta, seperti dikutip dari BBCNews, Rabu (16/11/2011).

Berdasarkan studi yang melibatkan sekitar 400 bayi diketahui menunggu 3 menit sebelum penjepitan tali pusar pada saat kelahiran bisa meningkatkan volume darah bayi yang baru lahir sekitar sepertiganya.

Hasilnya bayi yang mengalami penundaan penjepitan tali pusar memiliki kadar zat besi yang lebih baik saat berusia 4 bulan dan jauh lebih kecil kemungkinannya menderita anemia, serta tidak ada efek kesehatan yang merugikan.

Peneliti memperkirakan setiap 1 bayi yang tertunda penjepitan tali pusarnya bisa mengurangi 1 kasus kekurangan zat besi. Tapi hal ini harus tetap mempertimbangkan standar perawatan untuk kelahiran tanpa komplika

Perbandingan Pemakaian Popok kain vs Popok Sekali Pakai (Pospak)

Dear all,
berikut adalah perincian untuk pemperjelas mengapa memakai Popok kain bisa menghemat pengeluaran.

Misalkan seorang anak berganti popok setiap 4 jam sekali selama 24 jam = 6 Popok
 kita ambil harga pospak rata2 =Rp 1.500 / pc , 6 x Rp 1.500 x 365 hari = Rp 3.285.000 / tahun
Rata2 pemakaian popok sampai anak berusia 2 tahun , jadi total rupiah yg dikeluarkan untuk beli Popok Skali pakai adalah Rp 6.570.000 .

Sekarang kita hitung pemakaian popok Kain :
ambil rata2 harga popok kain lokal maksimal Rp 100.000 .
sehari memakai 6  popok , pencucian tergantung dari jadwal cuci masing2 , misalnya cuci 2 hari sekali :
6 + ( 2x6 ) = 18 popok x Rp 1.800.000 untuk pemakaian 1 orang anak dan bisa di pakai lagi oleh dede n sepupu nya.

yg lebih kerennya lagi, popok kain ini bisa dijual lagi , kalo kondisi masih layak pakai tentunya.

ayo bunda2 , mami2, ayah2, papi2...  kita jaga lingkungan sekaligus menjaga buah hati kita dengan memakai popok kain yang aman,bebas bahan kimia apapun..

Selamat berpopok kain..:)